Apa Itu Trend Following dalam Forex?

 

Apa Itu Trend Following dalam Forex?




Secara umum dalam trading di pasar forex ada berbagai jenis strategi dan metode trading yang bisa Anda gunakan. Dalam memilih metode trading, trader harus menyesuaikannya dengan kemampuan dan kepribadiannya. Ini karena jika Anda menggunakan metode trading yang salah dan tidak sesuai dapat mempengaruhi kehancuran aktivitas trading Anda sendiri. Strategi trading itu sendiri ada banyak macam seperti breakout trading, hedge trading, dan lain-lain. Namun dalam pembahasan ini kita akan membahas tentang apa itu trend following dalam forex?

Following memiliki arti “mengikuti”, yang bisa ditafsirkan mengikuti, mengejar, mengejar, atau menganut. Begitu juga di dunia trading follow berarti mengikuti trend yang sedang terjadi. Jadi para penganut gaya trading ini mencari peluang trading hanya dalam satu arah tertentu saja. Trend following memiliki karakteristik membuka order berupa pending stop. Para trader yang mengikuti trend following cenderung fokus pada pergerakan yang menjadi trending.

Trading dengan metode trend following berarti seseorang menganalisis harga dengan cara menggunakan analisa teknikal untuk trading forex, serta menentukan apakah tren pasar meningkat atau turun, kemudian menggunakannya sebagai dasar untuk memutuskan untuk menjual (Sell) atau membeli (Buy). Bagi para trader yang menggunakan metode trend following dalam forex. Intinya ketika trend naik adalah kesempatan untuk Buy, sedangkan ketika trend turun adalah kesempatan untuk Sell.

Namun, trading dengan metode trend following ini tidak mudah. Saat melihat grafik saja, trader pemula biasanya masih bingung, Karena itu, dalam prakteknya, trader pengguna metode trend following ini perlu memutuskan dua hal penting sebelum memulai trading:

Daftar isi:

  • 1 1. Perangkat analisis teknis yang akan digunakan
  • 2 Moving Average
  • 3 Parabolic SAR
  • 4 Bollinger Band
  • 5 2. Tren akan terlihat pada rentang waktu berapa?

1. Perangkat analisis teknis yang akan digunakan

Di antara indikator populer untuk metode trend following adalah Moving Average, Bollinger Band dan lain-lain. Namun, beberapa trader juga memilih trading tanpa indikator. Alih-alih indikator teknis, mereka hanya menggambar Trend Line pada grafik, atau menganalisa bentuk candlestick yang muncul di grafik saja. Intinya apapun cara yang Anda pilih, baik dengan atau tanpa indikator, keduanya bisa sukses selama Anda benar-benar menguasainya.

Indikator yang banyak digunakan oleh para trader pengguna trend following adalah sebagai berikut:

Moving Average

Sebelumnya kami pernah membahas pengertian Moving Average dalam dunia forex yang begitu populer. Moving average adalah indicator yang sangat praktis jika digunakan dalam mengikuti metode trend following. Apalagi Anda hanya butuh dua buah simple moving average periode 200 dan 50 saja. Moving Average ini sangat kuat dalam mengidentifikasi pembalikan harga yang baik saat trend menguat maupun melemah. Selain itu Moving Average juga bisa digunakan sebagai sinyal posisi terbuka dan posisi tertutup. Untuk mengetahui pembalikan harga terbilang sangat mudah dan sederhana. Jika Moving Average 50 memotong Moving Average 200 dari atas berarti trend tersebut telah berbalik menjadi trend sell. Begitu juga sebaliknya, jika Moving Average 50 memotong Moving Average 200 dari bawah berarti tren berubah menjadi trend buy.

Parabolic SAR

Indikator satu ini berfungsi untuk menggambarkan titik harga stop dan pembalikan harga dan arah trend. Jadi bisa lebih memudahkan Anda untuk menggunakan mengikuti strategi trend following. Apalagi indikator parabolic SAR ini memungkinkan para trader berada dalam perdagangan setiap saat.

Bollinger Band

Bollinger band adalah indikator yang dapat membantu Anda mengukur kecepatan pasar dan memperkirakan rentang atau range pergerakan harga. Indikator ini terdiri dari tiga garis yang bergerak mengikuti pergerakan harga. Tiga garis yang dimaksud adalah upper band, middle band dan lower band. Intinya indikator yang satu ini membantu Anda mengenali apakah pasar sedang sibuk atau sedang sepi, ketika Bollinger band melebar berarti pasar sedang ramai, sedangkan bila Bollinger band sempit dan cenderung bergerak rata berarti pasar sepi.

Anda hanya perlu mempelajari penggunaan Bollinger band yang melibatkan perhitungan matematis tingkat tinggi. Anda cukup mempelajari penggunaan Bollinger band secara praktis sehingga Anda bisa menggunakannya untuk membaca peluang dari pergerakan harga. Dengan bisa membaca peluang pergerakan harga Anda bisa memutuskan kapan waktu yang tepat membuka posisi mengikuti trend yang ada

Salah satu metode trading ini bisa dibilang merupakan metode yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh trader, karena strategi ini lebih mudah karena mengikuti trend saja. Secara umum, pengguna trend following beranggapan bahwa tren cenderung terus berlanjut sehingga membuat Anda akan selalu membuka posisi sesuai dengan arah trend yang telah terbentuk sebelumnya. Mereka menganggap tidak ada harga yang terlalu rendah atau terlalu tinggi karena harganya hanya bergerak dalam satu arah secara terus menerus.

Langkah pertama mengikuti trend ini adalah melihat pergerakan harga di time frame lebih besar seperti D1/hari atau lebih. Selanjutnya tentukan arah trend yang terjadi dengan menganalisa time frame yang lebih kecil semisalnya H4/4 jam bisa uga berada di bawahnya seperti H1, M30, M15. Setelah itu hanya menunggu peluang untuk transaksi trading ke arah tren yang terjadi di D1 atau lebih. Intinya adalah untuk mengetahui arah trend gunakanlah time frame yang lebih besar, kemudian gunakan time frame kecil untuk menunggu momen dan melakukan transaksi.

2. Tren akan terlihat pada rentang waktu berapa?

Sebagian besar trader akan melihat grafik pada kerangka waktu yang lebih besar sebagai referensi, kemudian melihat grafik pada kerangka waktu yang lebih kecil untuk eksekusi trading. Untuk trading harian, kerangka waktu acuan biasanya H4, lalu eksekusi pada timeframe H1. Jika timeframe H4 menunjukkan tren naik, sementara H1 turun, maka ini bisa menjadi indikasi pembalikan harga, atau hanya koreksi singkat dan harganya akan naik lagi. Ini perlu dinilai berdasarkan indikator teknikal atau candlesticks yang muncul pada grafik.

Kedua hal tersebut adalah dasar-dasar metode trend following yang setiap trader perlu pahami. Namun, hanya dua yang tidak akan membuat Anda sukses. Ada satu tips untuk trend following yang harus dipahami juga, yaitu: “beli dips in uptrends dan sell rallies in di downtrends” yang berarti Anda disarankan untuk melakukan Buy ketika harga yang naik dalam uptrend sedang terkoreksi turun, dan lakukan Sell ketika harga turun sedang berbalik naik sejenak.

Trend following adalah cara terbaik untuk menghasilkan uang dengan mata uang dan membutuhkan sedikit waktu untuk melakukannya. Untuk menang menggunakan metode trend following, Anda harus memiliki kesabaran untuk menunggu sinyal trading yang benar dan disiplin, untuk mempertahankan tren ini dalam jangka waktu yang lama dan mengabaikan pull-back jangka pendek dalam ekuitas terhadap Anda. Jika Anda ingin menikmati kesuksesan trading, gunakanlah strategi trader berpengalaman dan trader terbaik dalam menggunakan metode trend following forex untuk keuntungan jangka panjang.

Tags:Apa Itu Trend Following dalam Forex?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Link Download Cek Siapa Orang Yang Suka Kunjungi Facebook Kamu

Aplikasi Cari Pasangan Langsung Jadi Pacar 2023

Viral ! Aplikasi Ubah Foto Jadi Pengantin