Apa itu Indikator Bollinger Band
Apa itu Indikator Bollinger Band
Bollinger Band merupakan salah satu indikator yang dipergunakan oleh para trader untuk mengukur volatilitas pada pasar forex. Indikator ini menjadi sarana yang berguna untuk memberitahukan trader tentang situasi pasar terkini apakah sedang meningkat atau sedang menurun. Dengan menggunakan bollinger band, seorang trader dapat memutuskan apakah akan membuka posisi baru atau tidak.
Indikator bollinger band diciptakan oleh pakar Analisa Teknikal bernama John Bollinger pada tahun 1980-an. Indikator tersebut sangat membantu dalam membandingkan volatilitas dan harga relatif dalam satu periode analisis tertentu. Bollinger band sendiri seharusnya terdiri dari 3 buah garis yang membentuk semacam sabuk pembatas terhadap pergerakan harga.
Tetapi dalam pergerakannya garis tengah bollinger band terkadang tidak ditampilkan karena memang garis tengah tersebut hanyalah garis Moving Averages biasa. Bukan hanya mengikuti arah trend, indikator ini juga digunakan untuk menentukan kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Satu hal yang perlu Anda ketahui tentang bollinger band ialah bahwa harga cenderung kembali ke tengah karena indikator juga berguna sebagai support dan resistance dinamis.
Daftar isi:
- 1 Dasar-dasar Bollinger Band
- 2 Fungsi Indikator Bollinger Band
- 3 Trading Menggunakan Bollinger Band
- 4 1. Identifikasi Uptrend
- 5 2. Identifikasi Downtrend
- 6 Melihat Bentuk Bollinger Band
- 7 Tips Menggunakan Indikator Bollinger Band
Dasar-dasar Bollinger Band
Indikator bollinger band merupakan derivat dari Moving Averages yang dikembangkan menjadi 2 garis, yakni Garis Atas atau disebut dengan Upper Band dan Garis Bawah atau disebut Lower Band. Kedua garis ini membatasi pergerakan pasar, dengan lebih dari 90% berada di dalamnya. (Baca juga: Perbedaan Indikator SMA dan EMA)
Parameter standar yang di sarankan oleh John Bollinger adalah 20 – 2, yang artinya menggunakan MA-20 denga 2 Standar Deviasi (2SD). Dengan begitu, upper band adalah hasil MA-20 ditambah dengan 2SD, sedangkan Lower Band adalah hasil MA-20 dikurang 2SD. Standar Deviasi merupakan istilah untuk menunjukkan volatilitas harga, contohnya dengan mengukur perbedaan nilai harga penutupan dengan nilai rata-rata.
Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi nilai Standar Deviasi, maka akan menunjukkan volatilitas yang semakin tinggi, yang terpampang pada semakin lebar atau renggang jarak antara kedua garisnya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah nilai Standar Deviasinya maka angka volatilitas semakin rendah da grafik menunjukkan jarak antara garis upper band dan lower band semakin sempit.
Fungsi Indikator Bollinger Band
Indikator bollinger band mampu mengidentifikasikan sebuh trend pada pergerakan harga pasar. Indikator ini sudah mendapatkan hak paten pada tahun 2011 sehingga menjadi milik sah John A. Bollinger. Indikator tersebut sangatlah istimewa sebab dapat memberikan sinyal kapan trend akan segera dimulai atau berakhir.
Tampilan bollinger band sendiri sangat unik dan mempunyai fungsi yang sangat berguna dalam mengindentifikasi sebuah trend. Berikut ini beberapa fungsi utama dari bollinger band, di antaranya yaitu:
· Menunjukan pergerakan volatilitas tinggi dengan sinyal breakout.
· Mampu menunjukan pembentukan dan akhir dari sebuah trend.
· Menunjukan pergerakan sideways/datar.
· Mengukur arah trend.
· Memberikan titik stop loss dan take profit sesuai pergerakan harga.
Trading Menggunakan Bollinger Band
Apabila Anda menggunakan bollinger band untuk mengidentifikasi dominasi arah harga sangatlah mudah dan simpel, yakni dengan mengamati pergerakan harga dan garis-garis bollinger band.
1. Identifikasi Uptrend
Kalau harga bergerak di atas middle band – di atas upper band – middle band akan mengarah ke atas. Anda dapat melihat bentuk dari bollinger band terhadap harga. Saat harga bergerak di atas middle band atau garis middle band mengarah ke atas, maka dapat di artikan bahwa cenderung uptrend. Sementara, saat harga bergerak di atas upper band, dapat di artikan kondisi pergerakan harga adalah uptrend kuat.
2. Identifikasi Downtrend
Kalau harga bergerak di bawah middle bands – middle band mengarah ke bawah – di bawah lower band. Saat harga bergerak di bawah middle band atau middle band mengarah ke bawah, maka dapat di artikan dengan harga cenderung downtrend. Sementara, saat harga bergerak di bawah lower band, maka dapat di artikan kondisi pergerakan harga adalah downtrend kuat.
Menggunakan metode di atas dalam mengidentifikasi trend memang sangatlah berguna saat menggunakan bollinger band. Selain Anda dapat menentukan titik open posisi, Anda pun bisa menempatkan titik stop loss/cut loss dengan tepat. Misalnya, saat Anda akan open posisi di tengah downtrend yang sedang terjadi, Anda dapat menempatkan titik cut loss saat candlestick kembali pullback dan close di atas garis lower band. Anda cukup memakai garis-garis bollinger dan posisi harga terhadap middle band, Anda telah memperoleh strategi trading yang cukup sederhana.
Melihat Bentuk Bollinger Band
Metode untuk mengetahui trend dengan mengikuti bentuk dari grafik bollinger band sendiri sangat sering digunakan oleh para trader forex teknikal. Selain jarang memberikan trader sinyal palsu, Anda juga dapat mengidentifikasi trend yang baru akan dimulai atau trend yang berakhir.
Pada indikator bollinger band, ada beberapa cara dalam membacanya, seperti dengan memperhatikan ketika harga menyentuh salah satu garis dari bollinger band, lalu melakukan entry. Sedangkan cara membaca keadaan trend yang sedang terjadi dengan melihat dan mencermati bentuk dari garis-garis bollinger band tersebut. Sesuai dengan bentuk garis bollinger band sendiri, maka kondisi pasar juga akan tampak seperti berikut:
· Saat harga bergerak sideways atau mendatar, maka garis bollinger band juga ikut mendatar.
· Saat harga mulai bergerak trending, maka garis bollinger band akan tampak melebar atau saling menjauh.
· Saat harga dalam kondisi trending yang kuat dalam satu arah, sehingga salah satu garis bollinger band akan mengikuti arah dari garis bollinger band yang lainnya sesuai dengan arah trend.
· Saat kondisi trending telah mulai berhentu, maka garis bollinger band akan tampak menyempit dan harga kembali bergerak mendatar.
Tips Menggunakan Indikator Bollinger Band
Setelah mengetahui, dasar-dasar dari indikator bollinger band beserta bentuk, fungsi dan trading menggunakannya, maka sekarang Anda akan memerlukan tips-tips dalam menggunakan indikator bollinger band. Berikut ini tips-tipsnya:
· Harga selalu berada di antara upper dan lower band. Anda dapat memanfaatkan bollinger band sebagai pengganti channel.
· Biasanya harga bergerak dari garis band yang satu ke garis band yang lain. Anda juga dapat memanfaatkan sinyal dari indikator ini. Apabila harga bergerak naik dan menembus upper band, maka anda dapat membuka buy.
· Sebaliknya kalau harga bergerak turun dan menembus Lower band, maka anda dapatopen sell. Ingatlah, cara tersebut hanya berlaku di pasar trending. Anda juga dapat mengetahui pasar trending dengan menambahkan indikator ADX.
· Anda harus perhatikan garis-garis bollinger band yang menyempit. Apabila garis-garis ini menyempit dalam rentang waktu yang lama, maka dapat diambil kesimpulan bahwa harga akan bergerak trending dengan volume yang sangat besar.
· Saat Bollinger band menyempit, disarankan untuk Anda tidak membuka open posisi. Namun, jika Anda sudah mengetahui setiap karakteristik dari masing-masing pair.
Komentar
Posting Komentar