Apa itu Social Trading?
Apa itu Social Trading?
Saat ini, sosial media menjadi sarana terbesar yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dan mendapatkan penghasilan untuk siapapun yang bergerak dalam bidang online. Dengan menyasar kepada unsur komunitas, penyebaran suatu informasi dalam ruang lingkup media sosial online akan sangat mudah diterima oleh setiap penggunanya diseluruh dunia.
Belakangan ini, istilah istilah social trading makin sering terdengar, mengikuti jejak Mirror Trading yang lebih dulu populer. Jenis platform yang berguna untuk berbagi ide trading forex, indeks, dan sebagainya tersebut mulai banyak dihadirkan oleh berbagai pihak. Lantas apa itu Social Trading?
Daftar isi:
- 1 Pengertian Social Trading
- 2 Siapa Saja Penyedia Social Trading?
- 3 Siapa Saja yang dapat Menggunakan Social Trading?
- 4 Karakteristik Social Trading
- 5 Social Trading dan Forex Copy Semakin Populer
- 6 Social Trading di Asia
Keuntungan yang paling menonjol dari Social Trading yaitu adanya fasilitas copy trading atau kata lainnya ‘menjiplak’ transaksi dari para trader profesional di dunia dari pilihan investor. Sepenuhnya, trader akan menyalin trading dari trader lainnya dalam keadaan yang sama, serta mendapatkan keuntungan tanpa harus repot untuk trading sendiri.
Dikemas dalam bentuk Open Social Trading Network, baik diluar negeri maupun di Indonesia, Social Trading telah sangat populer khususnya di Jepang dan Eropa. Istilah ini merujuk pada berinvestasi di forex menjadi jauh lebih simpel dan lebih menarik dibandingkan dengan trading konvensional selama ini.
Social Trading merupakan cara terbaru yang paling menarik dan menguntungkan, dimana trader bisa saling terhubung dari seluruh dunia dalam suatu jaringan besar. Social Trading turut memberdayakan trader untuk menggunakan keterampilan mereka masing-masing dalam bertransaksi secara bersama-sama. (Baca juga: Pengertian Gap Analysis dalam Trading Forex)
Bisa dikatakan Social Trading sangat mirip dengan sosial media kebanyakan, seperti Facebook dan Twitter. Modelnya yang hampir sama dengan kedua media sosial tersebut membuat para investor untuk saling berbagai dan menerima informasi berupa gambar atau data dari teman-teman mereka dalam komunitas sosial trading tersebut.
Berkat adanya Social Trading, dunia investasi forex semaki menjanjikan bagi semua orang, termasuk untuk para pemula sekalipun. Bahkan, kebanyakan trader profesional memperkirakan bahwa Social Trading ini akan booming lebih besar dibandingkan trading dengan memakai expert advisor ataupun trading dengan cara manual yang biasa dilakukan sendiri-sendiri di rumah.
Sejak tahun 2016 lalu, telah banyak sekali pilihan dari penyedia layanan Social Trading yang dapat Anda manfaatkan. Social Trading yang paling umum digunakan oleh para trader domestik maupun internasional, tepatnya telah terdapat sekitar 20-an yang tersebar dari berbagai negara.
Social Trading yang dimaksud adalah Share4you, Nextop, Leverate (sirixtrader), MoneyTec, FXSTAT, FXJunction, Mirror Trade, FX Chatter, TradingFloor.com, ZuluTrade, Currence, OpenBook (eToro), fxUnity, RAPA, Forexstreet.net, MyDigiTrade, Pipsbook, fxsocialnet, Tradeo, Tip’d, dan stockpickr.
Jika dihadapkan pada pertanyaan siapa saja yang dapat menggunakan Social Trading? Jawabannya adalah siapapun. Baik itu trader yang sudah berpengalaman, atau bahkan para trader pemula.
Trader yang telah berpengalaman di dunia forex dan memiliki track record bagus, di Social Trading network ini dapat menghasilkan uang yang lebih banyak lagi. Hal ini dikarenakan dari berbagai posisi trading untuk pengikutnya akan mendapatkan fee hasil mengcopy transaksi mereka yang nantinya dihubungkan secara otomatis.
Dari segi pemula, Anda bisa memanfaatkan Social Trading untuk mendapatkan keuntungan lebih cepat sehingga tidak membuang waktu lama-lama untuk mempelajari akun demo, sebab setiap posisi top trader yang diikutinya sudah memberikan entry terbaik dalam akun forex, akun inilah yang dihubungkan dalam Social Trading dan memiliki posisi persis milik top trader tersebut.
Awalnya, Social Trading hadir dalam bentuk Copy Trading, seperti yang disediakan oleh ZuluTrade dan eToro. Tetapi, seiring dengan perkembangannya, sebuah platform Social Trading tidak selalu tersambung atau disediakan oleh broker forex.
Misalnya adalah TradingView, yang mana para trader dari seluruh dunia dapat menggambar dan berbagi-bagi ide kreatif mereka. Kemudian, juga terdapat SIRIX yang fasilitas utamanya adalah software trading seperti MetaTrader4, namun telah mengintegrasikan teknologi Social Trading dan dapat diadopsi oleh banyak broker forex.
Baik dari broker atau tidak, Social Trading mempunyai 4 karakteristik khas seperti:
· Aliran informasi bebas antar trader.
· Monetisasi, yakni dapat bekerjasama dengan broker forex atau memberikan layanan informasi beserta tools premium untuk anggotanya.
· Kerjasama antar trader, yang mana setiap orang dalam jaringan dapat berbagi informasi dan bersama-sama melakukan riset.
· Transparansi, artinya dalam bentuk terbukanya informasi agar setiap trader dapat menilai sendiri kredibilitas Signal Provider yang diikutinya.
Dari karakteristik itulah yang menjadikan Social Trading sebagai wadah penting untuk para trader forex saat ini, baik mereka yang telah berpengalaman atau pemula. Khususnya bagi pemula yang dapat menyimak sinyal-sinyal dan analisa dari para trader yang lebih profesional untuk memberikan pengetahuan tambahan tentang forex.
Meskipun demikian, Social Trading juga memiliki kekurangan. Kelemahan utama yakni adanya kesenjangan waktu antara penerimaan informasi oleh trader utama dengan trader followernya. Perbedaan waktu ini tidak hanya menjadikan eksekusi tidak serempak, namun juga memungkinkan terjadinya perubahan yang signifikan ketika selisih waktu sedang berlangsung.
Tak dipungkiri, banyak trader yang mengalami loss akibat strategi trading yang tidak termanage dengan baik dalam dunia trading. Sedangkan mereka yang sukses ialah para trader yang mempunyai sistem management atau strategi trading yang terkelola dengan baik.
Berkat adanya sistem Social Trading yang mengusung sistem copy trading, tentunya ini menjadi solusi baik bagi mereka yang baru atau kurang berpengalaman ataupun untuk trader manapun yang sebelumnya tidak pernah berhasil sehingga sering mengalami kerugian saat bertrading.
Melalui Social Trading, Anda dapat meniru dan berinvestasi kepada trader yang lebih konsisten dan profesional dalam menghasilkan profit, agar Anda bisa berpotensi untuk mendapatkan profit yang sama dengan trader yang Anda ikuti, serta berkesempatan untuk mempelajari pola trading yang mereka miliki.
Keuntungan lainnya yang membuat Social Trading semakin populer dan diminati yaitu para trader tetap bisa melakukan transaksi secara manual, baik itu close atau open position, atau merubah stop loss dan target profit seperti bertrading secara manual.
Untuk kawasan Asia sendiri, Social Trading sering juga disebut sebagai Forex Copy tersebut mendapatkan respon yang positif dan semakin banyak diminati oleh kalangan investor. Malaysia, China, Vietnam dan Indonesia menjadi negara yang paling banyak mengalami peningkatannya.
Hal ini dibuktikan dengan maraknya penggunaan sosial media yang berpengaruh dibenua Asia. Contohnya pada tahun 2012, penggunaan sosial media untuk Asia sudah melewati angka 750 juta lebih dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2017 ini.
Dengan peningkatan persentase volume trading di Asia, Social Trading sudah menjadi alasan yang kuat dalam dunia trading untuk mempermudahkan para trader dan investor yang ingin mendapatkan kenyamanan dalam berinvestasi di industri forex.
Tags:Apa itu Social Trading?
Komentar
Posting Komentar