Apa itu Pola Bull Trap?

 

Apa itu Pola Bull Trap?




Jika Anda salah satu trader yang pernah terjebak oleh pergerakan harga, ini mungkin karena Anda terlalu terburu-buru dalam melakukan trading tanpa melihat segalanya dengan jelas dan terkonfirmasi. Apa itu pola Bull Trap? Ini merupakan fenomena yang juga dikenal sebagai salah satu kondisi Fake Breakout. Di bawah ini penjelasan terkait dengan pola Bull Trap.

Menurut Investopedia.com, Bull Trap atau jebakan banteng merupakan sinyal palsu. Bull Trap juga sering disebut pola Whipsaw. Jika Anda tidak ingin tertipu oleh sinyal Bull Trap, Anda bisa belajar menghindari perangkap pasar seperti trader pro (profesional). Yang jelas langkah pertama menjadi seorang trader sukses adalah keluar dari yang namanya kesalahan-kesalahan amatir.

Prinsip strategi Bull Trap adalah memanfaatkan kesalahan pembeli yang terburu-buru memasuki pasar. Jadi jangan sampai Anda membuat kesalahan itu sambil menantikan kesempatan Bull Trap. Kunci yang perlu ditekankan disini adalah kesabaran. Kalaupun bullish pin bar telah menembus resistance, jangan mengkonfirmasikan ini sebagai Bull Trap sebelum harga benar-benar ditutup di bawah resistance.

Terdapat tiga tahapan cerdik yang perlu diterapkan agar seorang trader dapat menghindari perangkap pasar, antara lain sebagai berikut:

Daftar isi:

  • 1 1. Memahami Dasar Bull Trap
  • 2 2. Mengidentifikasi Pola Trap Bull
  • 3 3. Menyusun Strategi
  • 4 Aturan Strategi Bull Trap
  • 5 Persyaratan Entry
  • 6 Kelemahan Strategi Bull Trap
  • 7 Penutup

1. Memahami Dasar Bull Trap

Bull Trap pada dasarnya adalah pola price action yang mencerminkan perilaku pasar. Terbentuknya Bull Trap dapat dideteksi dari psikologi setiap trader. Bull Trap dapat Anda kenali lebih awal jika Anda mengerti bagaimana alurnya.

Kronologi dari Bull Trap

a. Harga yang sedang uptrend dan mendekati level resistance. Trader mulai masuk dengan posisi beli untuk mengantisipasi breakout.

b. Bila harga menyentuh resistance, posisi trader yang mempunyai pending order sell limit akan terpicu.

c. Seiring dengan penguatan harga, posisi penjual mulai ditutup satu per satu, entah karena terkena Stop Loss ataupun in-close manual oleh mereka yang mengkhawatirkan Loss lebih lanjut.

d. Seiring likuiditas yang mulai menipis, harga berbalik kembali ke area resistance.

e. Para pembeli yang telah tersenyum manis sekarang mulai panik dan cepat-cepat menutup order, sehingga mendorong penurunan lebih lanjut.

Bull Trap lebih dari sekedar pola harga yang menggambarkan Fake Breakout. Terjadinya fenomena Bull Trap yang menipu pembeli untuk membeli saat Breakout seolah-olah akan terjadi. Jika Anda sudah mahir dalam memahami perilaku pasar, maka Anda akan tahu apakah Bull Trap adalah visualisasi dari tindakan para trader amatir yang sering dimanfaatkan oleh trader pro. Terlihat dari kronologi di atas bahwa korban Bull Trap merupakan mereka yang mudah sekali mengambil keputusan terlalu cepat. Belum juga menembus garis resistance, pembeli telah menafsirkan sinyal penerusan uptrend.

Sementara itu, penjual yang menetapkan target masuk di area resistance kurang mampu menempatkan stop loss dengan benar, atau terpengaruh oleh rasa takut yang berlebihan sehingga dengan cepat menutup posisi tanpa memperhitungkan potensi Bull Trap. (Baca Juga: Cara Membatasi Kerugian Trading)

2. Mengidentifikasi Pola Trap Bull

Untuk menghindari kepanikan yang membuat Anda terjebak dalam Bull Trap, belajar untuk mengidentifikasi polanya, sebelum membuat keputusan trading. Bull Trap hanya menjebak pembeli yang mengharapkan penerusan uptrend dari indikasi Breakout resistance. Jadi sewajarnya, pola ini harus diwaspadai disini adalah formasi bearish reversal di area resistance. Secara umum terdapat empat jenis pola harga yang terdeteksi mengindikasikan Bull Trap.

a. Bullish pin bar yang menembus resistance, namun tertutup di bawah batas tersebut.

b. Doji menerobos resistance tetapi tertutup di bawahnya, lalu diikuti oleh candle bearish.

c. Candle bullish yang sudah tertutup di atas harga, namun kemudian diikuti oleh dua candle bearish. Kerap kali, kondisi ini membentuk pola reversal 3 candle seperti Three Inside Down, Three Outside Down, atau Evening Star.

d. Pola chart dari rectangle yang diakhiri dengan pergerakan cepat.

3. Menyusun Strategi

Setelah mengetahui pola-pola Bull Trap, maka selanjutnya trader perlu mengambil tindakan untuk merespon hadirnya kondisi ini. Apabila Anda seorang trader yang hanya mengandalkan sinyal resistance untuk entry, maka Anda harus segera membatalkan ‘open buy’ setelah mendeteksi terjadinya pola Bull Trap.

Tetapi jika Anda fleksibel dan dapat memanfaatkan potensi dalam kondisi apapun, ambil sinyal Bull Trap sebagai kesempatan masuk bearish reversal. Sama seperti strategi price action pada umumnya, Anda tidak memerlukan banyak indikator untuk menyiapkan Setup Entry. Satu-satunya indikator yang direkomendasikan secara luas untuk melengkapi strategi Bull Trap adalah Moving Average (MA) 20 periode, karena persilangan sinyal harga terhadap garis tersebut dapat digunakan untuk mengkonfirmasi reversal.

Aturan Strategi Bull Trap

– Pair trading: Bisa pair manapun.

– Time frame: Tidak ada batasan, tetapi lebih untuk menggunakan time frame tinggi karena lebih relevan.

– Pola Candle: Bearish reversal.

Persyaratan Entry

– Harga telah menunjukkan salah satu pola Bull Trap.

– Candle yang mengindikasikan pola Bull Trap sudah ditutup.

– Jika menggunakan MA 20, pastikan harganya telah melewati garis MA dari atas ke bawah.

Kelemahan Strategi Bull Trap

Sama seperti strategi trading forex pada umumnya, teknik ini juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan.

1. Kelemahan pertama berasal dari konsep dasar Bull Trap yang sebenarnya merupakan salah satu pola price action. Sehingga kelemahan price action yang cenderung subjektif juga diadopsi oleh strategi Bull Trap. Agar tidak keliru mengenali pola harga, Anda bisa menunggu sampai Bull Trap benar-benar dikonfirmasi. Dukungan sinyal crossing dari MA20 juga dapat ditambahkan untuk menambahkan validasi.

2. Kelemahan kedua strategi Bull Trap adalah penentuan level resistance, yang sekali lagi bersifat subjektif. Support resistance memang bisa ditentukan dengan berbagai macam metode, mulai dari level psikologis, fibonacci, pivot point, hingga dynamic seperti moving average jangka panjang. Karena itu, area resistance dimana trader mengintai Bull Trap mungkin berbeda dengan resistance yang diamati oleh trader lain. Namun, ini tidak terlalu penting, meski tidak persis sama, perkiraan resistance mungkin cenderung seragam jika yang diperhatikan adalah areanya, bukan levelnya.

Penutup

Intinya, perhatikan kondisi dari setiap pola Bull Trap. Misalkan harga mulai di area resistance dan sedang membentuk candle bearish bersumbu panjang, tunggu sampai candle benar-benar tertutup untuk mengkonfirmasi Bull Trap. Salah satu kesalahan pemula yang paling fatal adalah kurangnya kesabaran dan terlalu cepat untuk mengambil posisi. Dengan menjadi trader Bull Trap, Anda diharapkan untuk menjadi lebih cerdas agar dapat mengurangi kecerobohan trader yang terlalu agresif. Jadi jangan melakukan kesalahan pada lubang yang sama. Semoga bermanfaat.

Tags:Apa itu Pola Bull Trap?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Link Download Cek Siapa Orang Yang Suka Kunjungi Facebook Kamu

Aplikasi Cari Pasangan Langsung Jadi Pacar 2023

Viral ! Aplikasi Ubah Foto Jadi Pengantin