Cara Meminimalkan Resiko Trading Forex
Cara Meminimalkan Resiko Trading Forex
Setiap saat Anda melakukan trading forex, tidak selamanya Anda akan terus mendapatkan profit yang manis. Terkadang, Anda juga akan mengalami kerugian di pasar mata uang asing tersebut. Banyak penyebab terjadinya kerugian karena memang tidak ada strategi atau sistem forex yang sempurna. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara meminimalkan resiko trading forex sehingga besarnya kerugian bisa diantispasi.
Trading forex termasuk bisnis yang dapat membawa keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun perlu diingat, adanya resiko trading forex juga dapat membuat Anda miskin seketika. Apalagi jika Anda menggunakan deposit yang cukup banyak. Dalam kasus seperti ini, biasanya ada faktor ‘human error’ atau kesalahan dari manusia itu sendiri.
Sebagai trader, mungkin Anda melupakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan manajemen modal dan resiko, seperti stop loss. Ujung-ujungnya, resiko pun menjadi tak terkendali dan kerugian yang Anda alami menjadi sangat besar. Pastinya Anda tidak mau terjadi seperti ini kan? Maka dari itu, mari simak cara meminimalkan resiko trading forex berikut ini:
Daftar isi:
- 1 1. Miliki Sistem Trading dan Trading Plan
- 2 2. Tahu Kapan Sebaiknya Tidak Trading
- 3 3. Menerapkan Risk/Reward Ratio dalam Trading
- 4 4. Selalu Check & Re-check Sebelum Trading
- 5 5. Selalu Setia pada Trading Plan
- 6 6. Ambil Waktu Istirahat
1. Miliki Sistem Trading dan Trading Plan
Biasanya para trader pemula tidak mempunyai sistem trading yang jelas, bahkan ukuran lot yang dipasang pada setiap open posisi pun bisa berbeda-beda karena tergantung mood dan feeling saja. Sebagai contoh, jika yakin maka mereka membuka 10 lot mikro. Namun jika kurang yakin, maka 1 lot saja cukup. Pendekatan ini justru kacau karena akan memperbesar resiko secara sia-sia.
Oleh sebab itu, Anda harus memiliki sistem trading yang jelas dan sudah teruji, walaupun di akun trading demo. Masukkan sistem tersebut dalam trading plan dan ikuti semua aturan yang telah Anda tentukan sendiri. Kemudian, bukalah posisi trading kalau kondisi sudah sesuai aturan yang ditentukan dalam trading plan. Satu lagi, hindari buka posisi saat Anda merasa tidak begitu yakin.
2. Tahu Kapan Sebaiknya Tidak Trading
Trader yang berpengalaman pastinya sudah mengetahui kapan saat-saat penting paling menguntungkan baginya untuk trading, dan kapan sebaiknya tidak trading. Seorang day trader yang mengandalkan indikator teknikal, tentu akan menghindari waktu-waktu menjelang perilisan berita ekonomi penting dari negara-negara besar seperti AS dalam NFP (Nonfarm Payrolls) karena keadaan pasar menjadi susah dibaca.
Sebaliknya, seorang news trader justru tidak akan trading dihari-hari yang tidak ada penerbitan berita pentingnya. Oleh karena itulah, waktu-waktu potensial untuk trading atau kapan sebaiknya tidak trading dapat berbeda-beda untuk setiap trader, tergantung pada teknik dan strategi yang dipakai.
Jadi, sebaiknya Anda mulai mengenali kebiasaan sendiri, kemudian meneliti saat-saat waktu Anda sering gagal mendapatkan profit, lalu mendelegasikan kapan waktu tersebut sebagai momen beresiko tinggi yang berarti waktu-waktu itu, Anda perlu mengatur ulang risk/reward ratio, atau bahkan menghindari market sama sekali.
3. Menerapkan Risk/Reward Ratio dalam Trading
Risk/Reward Ratio (RRR) ialah perbandingan antara seberapa besar seorang trader yang bersedia untuk merugi dan seberapa besar keuntungan yang diinginkan oleh trader tersebut. Misalnya RRR 1:2, maka kalau trader menaruh Stop Loss pada jarak 25 pips dari harga awal serta target profit yang dipasang pada jarak sebaliknya. Sebaliknya, jika ingin profit sebesar 100 pips dari harga awal, maka stop loss diposisikan pada jarak 50 pips.
RRR yang diterapkan oleh setiap trader juga dapat berbeda-beda. Anda juga perlu menerapkan sendiri sebesar besa resiko yang dapat Anda toleransi. Kemudian, letakkan stop loss dan take profit sesuai dengan rumusan tersebut. Satu lagi, sebaiknya hindari RRR 1:1, karena akan memicu resiko terlalu besar sampai sulit untuk membayar kembali loss yang sudah terjadi. Maka dari itu, buatlah proporsi RRR yang sesuai besaran modal sehingga bisa meminimalkan resiko. Jangan hanya semata pasang stop loss dan take profit secara sembarangan.
4. Selalu Check & Re-check Sebelum Trading
Memang, melakukan transaksi forex sangatlah mudah, Anda cukup menekan tombol di mouse Anda dan klilk! Transaksi pun langsung terjadi. Sekali transaksi dilakukan, maka tidak akan dapat Anda batalkan kecuali jika pending order. Namun ingatlah, Anda pastinya sudah paham jika bisa saja pasar bergerak kebalikan dari keinginan Anda.
Maka dari itulah, Anda perlu membatasi resiko dalam setiap transaksi yang Anda lakukan dengan cara menempatkan stop loss dengan tepat, jangan lupa untuk mengecek kembali apakah Anda sudah memasang stop loss setiap kali melakukan transaksi. Selain itu, Anda juga perlu membatasi volume transaksi yang dibuat, seperti jumlah lot.
Besaran lot dan level stop loss sangat bergantung pada seberapa besar modal yang Anda depositkan dan seberapa besar resiko yang Anda tanggung. Kemudian, Anda juga perlu memeriksa kembali apa sudah melakukan transaksi di currency pair yang benar serta pastikan sinyal yang muncul itu benar-benar sesuai dengan aturan strategi trading Anda.
5. Selalu Setia pada Trading Plan
Strategi dan sistem forex secanggih apapun tidak akan berhasil kalau Anda tidak mematuhi aturan-aturan yang ada di dalamnya. Sebaliknya, jika seorang trader yang menggunakan strategi forex sederhana secara konsisten, pasti ia akan meraih keuntungan yang konsisten karena tetap mengacu pada trading plan-nya.
Setidaknya, trading plan dalam trading forex mencakup tiga hal yaitu money management yang berkaitan dengan penggunaan modal per transaksi, risk management, dan strategi trading. Apabila Anda sudah menyusun dan menetapkan trading plan, maka lakonilah dengan sungguh-sungguh. Dan jika sistem trading Anda belum mengizinkan untuk membuka posisi, jangan memaksakan kehendak untuk membuka posisi. Jangan juga memperbesar batasan resiko. Namun sayangnya, hal ini masih dilakukan oleh mayoritas trader.
6. Ambil Waktu Istirahat
Seringkali ada waktunya Anda tidak mampu mengikuti pergerakan pasar dan kerugian beruntun pun bisa terjadi terus-menerus. Pada saat seperti inilah, terkadang Anda menjadi sangat emosional dan kondisi psikologi menjadi tak stabil sehingga bisa berujung pada dua hal yakni Anda menjadi takut untuk melakukan transaksi lagi, atau sebaliknya, Anda justru menjadi semakin kalap dan melakukan transaksi yang tidak sejalan dengan trading plan Anda.
Apabila suatu saat Anda merasakan setidaknya satu dari dua perasaan di atas, kami sarankan untuk berhenti sementara salam beberapa waktu ke depan. Istirahat sebentar dari hiruk-pikuk trading forex dan gunakanlah waktu tersebut untuk mengevaluasi hasil trading Anda. Dengan begitu, Anda bisa merevisi strategi forex, atau setidaknya menemukan bahwa pasar memang sedang tidak cocok bagi Anda untuk menerapkan strategi itu.
Setelah dirasa kondisi mental Anda sudah pulih, yakni saat tak lagi ada perasaan takut atau “dendam” karena sudah loss, barulah Anda bisa kembali terjun ke pasar.
Biasanya, para trader pemula menganggap trading forex itu mudah dan hanya butuh feeling saja, sehingga mereka tidak serius dalam belajar forex lebih dalam lagi. Dengan terus belajar forex, Anda pun semakin tahu seluk beluk mengenai dunia trading. Hal ini dikarenakan dunia trading itu tidak ada batasnya.
Demikianlah beberapa tips tentang cara meminimalkan resiko trading forex online. Semoga bermanfaat dan bisa meningkatkan kemampuan trading Anda agar profit yang akan Anda dapatkan bisa bertambah lagi.
Incoming search terms:
- cara ambil posisi untuk meminimalkan resiko forex
Tags:Cara Meminimalkan Resiko Trading Forex
Komentar
Posting Komentar